2. Mencari kasus, kemudian dianalisis, kemudian kaitkan dengan adanya metode ilmiah!
METODE ILMIAH
Metode ilmiah adalah suatu prosedur yang berupa langkah-langkah kerja yang disusun secara sistematis dengan menggunakan logika yang digunakan untuk mencari jawaban tentang suatu kebenaran ilmiah. Kata metode sendiri berasal dari bahasa Yunani, meta yang berarti sesudah dan hedos yang berarti jalan. Agar dalam melakukan pekerjaan bisa benar-benar sistematis, maka metode ilmiah harus memiliki pola kerja, prosedur, dan langkah langkah tertentu.
KARAKTERISTIK METODE ILMIAH
- Bersifat kritis, analistis, artinya metode menunjukkan adanya
- Proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah dan
- Menentukan metode untuk pemecahan masalah.
- Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah.
- Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan
- Bukti-bukti yang tersedia
- Bersifat obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain
LANGKAH-LANGKAH METODE ILMIAH
Pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode ilmiah harus mengikuti langkah-langkah tertentu. Marilah lebih dahulu ditinjau langkah-langkah yang diambil oleh beberapa ahli dalam mereka melaksanakan penelitian.Schluter (1926) memberikan 15 langkah dalam melaksanakan penelitian dengan metode ilmiah.
Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pemilihan bidang, topik atau judul penelitian.
2. Mengadakan survei lapangan untuk merumuskan masalah-malalah yang ingin dipecahkan.
3. Membangun sebuah bibliografi.
4. Memformulasikan dan mendefinisikan masalah.
5. Membeda-bedakan dan membuat out-line dari unsur-unsur permasalahan.
Dalam melaksanakan penelitian secara ilmiah. Abclson (1933) mcmberikan langkah-langkah berikut:
1) Tentukan judul
Judul dinyatakan secara singkat.
2) Pemilihan masalah
3) Dalam pemilihan ini harus:
a) Nyatakan apa yang disarankan oleh judul.
b) Berikan alasan terhadap pemilihan tersebut. Nyatakan perlunya diselidiki masalah menurut kepentingan umum.
c) Sebutkan ruang lingkup penelitian. Secara singkat jelaskan materi. situasi dan hal-hal lain yang menyangkut bidang yang akan diteliti.
1. Pemecahan masalah
Dalam memecahkan masalah harus diikuti hal-hal berikut:
a. Analisa harus logis. Aturlah bukti dalam bnntuk yang sistematis dan logis. Demikian juga halnya unsur-unsur yang dapat memecahkan masalah.
b. Prosedur penelitian yang digunakan harus dinyatakan secara singkat.
c. Urutkan data, fakta dan keterangan-keterangan khas yang diperlukan.
d. Harus dinyatakan bagaimana set dari data diperoleh termasuk referensi yang digunakan.
e. Tunjukkan cara data dilola sampai mempunyai arti dalam memecahkan masalah.
f. Urutkan asumsi-asumsi yang digunakan serta luibungannya dalam berbagai fase penelitian.
Contoh Kasus :
Singkong atau tapioka merupakan bahan pangan yang banyak diproduksi di Indonesia.Indonesia termasuk sebagai negara penghasil ubi kayu terbesar ketiga (13.300.000 ton) setelah Brazil (25.554.000 ton), Thailand (13.500.000 ton) serta disusul negara-negara seperti Nigeria (11.000.000 ton), India (6.500.000 ton) dari total produksi dunia sebesar 122.134.000 ton per tahun. (Global-net, 2009)Singkong merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin.
Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat racun bagi manusia. Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun singkong karena mengandung asam amino metionin. Dari proses pengolahan singkong menjadi tepung tapioka, dihasilkan limbah sekitar 2/3 bagian atau sekitar 75% dari bahan mentahnya. (Sudjiono, 1996).
Pada singkong banyak terdapat kandungan gula dalam bentuk hemiselulosa. Dimana fungsi dan strukturnya sangat berpengaruh terhadap metabolisme tubuh. Hemiselulosa mirip dengan selulosa yang merupakan polymer gula. Namun, berbeda dengan selulosa yang hanya tersusun dari glukosa, hemiselulosa tersusun dari bermacam-macam jenis gula. Monomer gula penyusun hemiselulosa terdiri dari monomer gula berkarbon 5 (C-5) dan 6 (C-6), misalnya: xylosa, mannose, glukosa, galaktosa, arabinosa, dan sejumlah kecil rhamnosa, asam glukoroat,asam metal glukoronat, dan asam galaturonat. Xylosa adalah salah satu gula C-5 dan merupakan gula terbanyak kedua di biosfer setelah glukosa. Kandungan hemiselulosa didalam biomassalignoselulosa berkisar antara 11% hinga 37 % (berat kering biomassa). Hemiselulosa lebih mudah dihidrolisis daripada selulosa, tetapi gula C-5 lebih sulit difermentasi menjadi etanol daripada gula C-6.
Analisis :
Kesimpulan Sementara :
Singkong atau tapioka merupakan bahan pangan yang banyak diproduksi di Indonesia.Indonesia termasuk sebagai negara penghasil ubi kayu terbesar ketiga (13.300.000 ton) setelah Brazil (25.554.000 ton), Thailand (13.500.000 ton) serta disusul negara-negara seperti Nigeria (11.000.000 ton), India (6.500.000 ton) dari total produksi dunia sebesar 122.134.000 ton per tahun. (Global-net, 2009)Singkong merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin.
Pengujian Hipotesis :
Dari proses pengolahan singkong menjadi tepung tapioka, dihasilkan limbah sekitar 2/3 bagian atau sekitar 75% dari bahan mentahnya. (Sudjiono, 1996). Pada singkong banyak terdapat kandungan gula dalam bentuk hemiselulosa. Dimana fungsi dan strukturnya sangat berpengaruh terhadap metabolisme tubuh. Hemiselulosa mirip dengan selulosa yang merupakan polymer gula. Namun, berbeda dengan selulosa yang hanya tersusun dari glukosa, hemiselulosa tersusun dari bermacam-macam jenis gula.
Pada singkong banyak terdapat kandungan gula dalam bentuk hemiselulosa. Dimana fungsi dan strukturnya sangat berpengaruh terhadap metabolisme tubuh. Hemiselulosa mirip dengan selulosa yang merupakan polymer gula. Namun, berbeda dengan selulosa yang hanya tersusun dari glukosa, hemiselulosa tersusun dari bermacam-macam jenis gula. Monomer gula penyusun hemiselulosa terdiri dari monomer gula berkarbon 5 (C-5) dan 6 (C-6), misalnya: xylosa, mannose, glukosa, galaktosa, arabinosa, dan sejumlah kecil rhamnosa, asam glukoroat,asam metal glukoronat, dan asam galaturonat.
Kesimpulan Akhir :
Singkong / tapioka merupakan bahan pangan yang banyak diproduksi di Indonesia karena Indonesia merupakan penghasil terbesar singkong di dunia.singkong dapat diolah menjadi tepung tapioka dan berbagai macam makanan.namun sayang umbi singkong tidak tahan di simpan di lemari es karena dapat merusak umbi singkong sehingga sulit untuk digunakan.untuk itu umbi singkong harus disimpan ditempat yang baik agar umbi singkong dapat bertahan lama.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar