Bagaimana dalam memilih bahasa
atau kata dalam kalimat, cari artikel atau tulisan singkat dan analisis
kata-kata yang terdapat didalamnya apakah baku atau tidak ? Malam ini Lingga,
Danu dan Bagas bisa sedikit bernapas lega, meski esok pagi beban
berat menanti mereka. Malam ini mereka sepakat untuk mengungsi di rumah Danu.
Lingga sendiri udah tepar di atas kasur. Sementara Bagas masih ngejogrok di
depan laptop, main PES. Danu dateng sambil bawa nampan
berisi tiga gelas susu hangat. “Woi.. Ga?! Kalo mau tidur, gantibaju dulu napa?”
Danu sewot karena temannya tidur dengan seragam latihan tadi yang masih menempel di
badannya. “Gua gak bawa baju ganti.” Celetuk Linggasekenanya.
Bagas cuma bisa mengangkat bahu begitu sadar Danu menatapnya. Selang
beberapa saat, Lingga nongol di tengah tengah mereka. Bajunya pun telah
berganti. Seenaknya nyeruput segelas susu, langsung kembali ke atas kasur
dengan tanpa ada rasa berdosa. “Eh, kayaknya tuh baju gua kenal?”
Kata Danu heran. “Gua pinjem baju lo.” Sahut Lingga tanpa merubah sedikitpun
posisi berbaringnya. “Sabar aja deh.” Ucap Bagas. PERBAIKAN KATA bisa
: dapat meski : walau esok : besok udah : sudah tepar : tidur bawa : membawa
woi : hai kalo : kalau baju : pakaian dulu : dahulu sambil : dengan ngejogrok :
duduk aja : saja mau : ingin napa : kenapa menempel : melekat gue : saya gak :
tidak sekenanya : tanpa pikir panjang cuma : hanya begitu : setelah nongol :
muncul nyeruput : minum kayaknya : sepertinya tuh : itu pinjem : pinjam lo :
kamu dateng : datang
Kamis, 25 April 2013
KEY CARI JODOH
Author : Annisa Pamungkas
Main Cast : SHINee, Jung Yoogeun, MBlaq,
Lauren, Leo, Dayoung
Original cast : Haesa, Eun Gee, Hyun Rae, Soo In, Hyosun
Genre :
romance (?), humor(?)
Length : one shoot
@@@
Kalian tau, saat ini Key sedang menyukai seorang gadis. Teman satu kampusnya.
Mereka sebenarnya sudah saling kenal, dan Key juga mulai melancarkan aksi
pendekatannya. Saat pulang ke dorm, namja satu itu tak henti-hentinya
tersenyum.
“Kau kenapa, hyung?” tegur Taemin curiga.
“Hmm?” Key menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal. “Akh… tidak…” elakknya.
Taemin hanya mengangguk sekilas lalu melanjutkan aktifitas bermain i-padnya
yang tadi sempat tersita. “Kemana yang lain?” Tanya Key karena suasana dorm
siang itu sangat sepi.
“Entahlah…” Taemin mengangkat bahu. “Yang ku tahu, Onew hyung sedang menjemput
Yoogeun di sekolahnya.
Mendengar Taemin menyebut nama Yoogeun, Key langsung menghempaskan badannya dan
duduk di samping Taemin. “Yoogeun akan menginap di sini?” Key mengulangi ucapan
Taemin penuh semangat.
Taemin mengangguk membenarkan. “Orang tua Yoogeun ada tugas ke luar kota. Jadi
mungkin Yoogeun akan cukup lama tinggal di sini.”
“Tapi…” ucapan Key terputus. Seperti ada yang janggal. “Kenapa Onew hyung mau
menjemput Yoogeun sendiri?”
Taemin diam seolah menyadari kebenaran ucapan Key.
“Jelas saja Onew Hyung mau menjemput Yoogeun. Soalnya dia lagi naksir
seseorang. Dan yeoja itu adalah gurunya Yoogeun.”
Key dan Taemin berbalik dan mendapati Minho di sana bersama seorang yeoja. Tak
perlu ditanyakan lagi. Yeoja itu bernama Eun Gee. Dia kekasihnya Minho.
“Maksudmu Soo In noona?” ujar Key memastikan dan Minho hanya mengangguk.
Eun Gee duduk dan bergabung dengan Taemin dan Key. Sedangkan Minho, ia masuk ke
dalam kamarnya. “Taemin, bukankah kau juga sedang mendekati salah satu fansmu?
Bagaimana kabar yeoja itu?” selidik Eun Gee.
Wajah Taemin seketika bersemu merah. “Dia sudah menjadi kekasihku.” Ujar Taemin
malu-malu.
“Mwo???” pekik Key membuat dua orang dihadapannya menutup telinga mereka.
“Kenapa kau tidak pernah bercerita padaku?”
“Maaf hyung. Aku memang baru bercerita ke Eun Gee noona. Tapi hyung yang lain
juga belum ada yang tau kok.” Cetus Taemin membela diri.
“Oppa… kau jangan memarahi Taemin lagi. Harusnya kau ikut senang.” Kata Eun Gee
ikut membela Taemin.
“Baiklah…” Key mengalah.
Tiba-tiba pintu dorm terbuka. “APPA…!” jerit seorang anak kecil sambil memasuki
dorm disusul Onew dibelakangnya.
“Yoogeun?” pekik Taemin dan Key bersamaan. Key langsung berlari menghampiri
Yoogeun dan langsung menggendong anaknya itu. “Sekarang kau sudah besar. Maaf,
appa tak bisa menggendongmu lebih lama.” Keluh Key sambil menyerahkan Yoogeun
ke pelukan Taemin. “Kau terlalu berat sekarang.”
@@@
Pagi itu, Key bangun paling terakhir di antara semua member SHINee. Namja itu
keluar kamar sambil sesekali menguap.
“Hyung, berikan padaku.” Teriak Taemin sambil mengejar Onew. “Aku juga ingin
lihat.”
“Hyung… jangan berikan…” sementara Jonghyun berada dalam pelukan Minho yang
menahan tubuhnya.
Key hanya mengikuti arah sumber suara tanpa berniat mencari tau apa yang sedang
dilakukan 2 hyung dan 2 dongsaengnya. Key merasakan seseuatu menarik piyamanya.
Ketika menunduk, Key tersenyum karena yang melakukan itu adalah Yoogeun.
“Appa aku lapar…” ujar Yoogeun sambil memasang tampang imutnya.
Key tersenyum. “Baiklah, kau mau makan apa?” Tanya Key sambil membimbing
Yoogeun menuju dapur.
Belum sempat Yoogeun menjawab, Taemin sudah lebih dulu mengalihkan perhatina
Key. “Hyung, kau mau lihat kekasihnya Jonghyun hyung tidak?”
Key menoleh. Ia juga belum bereaksi apa-apa, namun Taemin sudah lebih dulu
menunjukkan foto seorang yeoja ke hadapan Key. “Oh…” ujar Key singkat setelah
melihat wajah yeoja dalam foto tersebut, lalu meninggalkan Taemin. Namja itu
juga mengajak Yoogeun menuju dapur, karena ia sudah berjanji untuk memasak
makanan kesukaan anaknya itu.
Taemin berbalik dan langsung mendapatkan tatapan penuh Tanya dari tiga hyungnya
yang lain. Taemin hanya mengangkat bahu karena tidak tau harus menjawab apa
untuk menjelaskan respon Key yang paling berbeda dari yang lain.
@@@
Siang hari ketika di kampus, Key melihat seorang yeoja berjalan ke arahnya. Itu
yeoja yang sedang ditaksir oleh Key. Dan yang paling tidak bisa dibiarkan
karena foto yeoja itulah yang tadi pagi ditunjukkan oleh Taemin padanya sebagai
kekasih dari Jonghyun.
Ketika semakin dekat, Key berencana untuk berpura-pura tak menyadari kehadiran
yeoja itu. Dan tak di sangka, yeoja tersebut benar-benar tak menyadari
kehadiran Key. Key berbalik setelah yeoja itu melewatinya.
“Dia benar-benar tak menyadari kehadiranku?” gumamnya kecewa.
Selama sisa jam mata kuliah, Key melewatinya dengan sangat terpaksa. Ia tidak
bisa berkonsentrasi dengan baik hari ini. Dan beruntung baginya karena dosen
mata kuliah terakhir tidak hadir, jadi Key tidak perlu repot-repot menahan
semua rasa kesalnya selama kuliah.
Pulangnya, Key tak langsung kembali menuju dorm. Ia memasuki sebuah gerbang
perumahan. Key bertekad untuk menyelesaikan semua kesalahpahaman yang ada
dengan yeoja yang ia suka itu. Ia pun sudah mempersiapkan diri jika harus kalah
dari Jonghyun. Mungkin hyungnya itu sudah memiliki keberanian untuk menyatakan
cinta lebih dulu dibandingkan dengan dirinya.
Key berhenti di belakang sebuah mobil yang terparkin di depan rumah yeoja yang
ia maksud. Key memaksa diri untuk turun dari motornya untuk memastikan siapa
pemilik mobil tersebut yang ia yakini adalah milik Jonghyun.
Ternyata benar dugaannya. Ketika mengintip dari luar pagar, Key melihat seorang
namja berdiri di depan pintu. Siapa lagi kalau bukan Jonghyun. Key mengepalkan
tangannya untuk menahan emosi. “Harusnya aku tak perlu memastikan lebih jauh.
Mobil itu juga sudah membuktikan semua.” Gumamnya kesal.
“Oppa?”
Key berbalik. Ia tersentak mendapati yeoja itu sudah berdiri dibelakangnya.
“Ayo masuk…” ajaknya sambil membuka pintu pagar.
“Tidak perlu.” Tolak Key dengan nada dingin. “Kau saja yang masuk. Kekasihmu
telah menunggu.” Cibirnya kemudian pergi meninggalkan yeoja itu yang terpaku
seorang diri mendapati perlakuan dari Key.
@@@
Key masuk ke dalam dorm. Selalu saja sepi jika member tidak ada kegiatan
bersama SHINee. Mereka akan sibuk dengan urusan masing-masing. Ia menghempaskan
tubuhnya yang lelah ke atas sofa. Tak lama, Key merasakan sofa yang
ditempatinya bergerak. Ternyata Yoogeun yang bergabung duduk di sana.
“Appa tidak pergi dengan kekasih appa?” Tanya Yoogeun namun tatapannya tak
lepas dari layar i-pad di tangannya. “Appa yang lain saja sedang pergi dengan
kekasih mereka.”
Key sama sekali tak menoleh ketika Yoogeun bicara. Ia masih kesal dengan
kenyataan yang baru saja menimpanya. Di tambah lagi, Yoogeun harus membahas
perihal kekasih. “Jadi mereka meninggalkanmu sendiri di dorm?” sinisnya.
“Tidak apa. Aku tidak takut kok ditinggal sendiri di dorm.”
Key mendesah semakin kesal karena Yoogeun terkesan membela 2 hyung dan 2
dongsaengnya itu. Diliriknya Yoogeun yang masih sibuk dengan dunianya sendiri.
“Kau sendiri tidak pergi dengan kekasihmu?” Tanya Key seolah lupa bahwa Yoogeun
bahkan belum lulus dari TK.
“Appa, aku kan masih kecil.” Yoogeun balas menatap Key penuh arti. Key hanya mengangguk
mengerti. “Jadi aku hanya bertemu dengannya jika di sekolah saja. Tidak
jalan-jalan seperti kalian.” Lanjutnya.
“Mwo??” seru Key. “Kau…” Key tak melanjutkan kata-katanya.
“Iya appa. Namanya Dayoung. Dia adiknya Leo, teman sekelasku.” Jelas Yoogeun
seolah mengerti maksud kelanjutan ucapan Key. Sedetik kemudian, Yoogeun kembali
menatap layar i-padnya.
Key kembali menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi. ‘Astaga, bahkan Yoogeun
saja sudah punya kekasih?’ ujarnya dalam hati.
“Leo juga punya kakak perempuan, namanya Lauren.” Lanjut Yoogeun yang sontak
membuat Key tersenyum ceria ke arahnya.
“Benarkah?” Tanya Key dengan mata berbinar. Yoogeun hanya mengangguk sebagai
jawaban, karena hingga detik ini anak kecil itu tak pernah melepaskan
tatapannya pada layar i-pad walau hanya sedetik. “Apa kau bisa mengenalkannya
pada appa?”
Yoogeun menghentikan permainannya sementara hanya untuk menatap appanya dengan
penuh Tanya. “Appa serius ingin berkenalan dengannya?” Tanya Yoogeun
memastikan.
“Iya.” Tegas Key dengan pasti. “Ayo kita pergi ke rumahnya sekarang.” Paksa Key
sambil mengangkat tubuh kecil Yoogeun.
@@@
Setengah jam kemudian, Key dan Yoogeun telah sampai di sebuah apartmen yang
ditunjukan Yoogeun. “Kau yakin ini rumahnya?” Tanya Key ragu ketika mereka
telah berdiri di depan pintu sebuah apartmen.
Belum sempat Key menekan bel, seseorang telah membukakan pintu dari dalam.
“Mir?” pekik Key ketika mendapati orang itu berdiri di hadapannya.
“Key? Ada apa kau ke sini?”
Key melirik Yoogeun meminta pertanggung jawaban anak itu. “Kenapa kau membawaku
ke apartmen MBLAQ?” protesnya.
“Tapi Lauren benar-benar tinggal di sini, appa.” Yoogeun membela diri.
“Kalian ingin bertemu Lauren?” ujar Mir di tengah-tengah perdebatan kecil yang
melibatkan ayah dan anak tersebut. “Masuklah.” Ajak Mir sambil menggerakkan
kepalanya ke arah dalam.
“Whoah… Kita kedatangan SHINee…” seru Joon heboh ketika mendapati Key muncul
bersama Yoogeun. “G.O hyung… apa kau bersama Dayoung? Ada Yoogeun di sini.”
Teriaknya menuju dapur sambil tetap menggendong seorang yeoja cilik dalam
dekapannya.
Key dan Yoogeun hanya memperhatikan langkah Joon yang berjalan menuju dapur.
Tak lama, Seungho keluar dari dalam kamar.
“Key? Yoogeun?” tegurnya. Dua namja yang dimaksud pun menoleh ke arah sumber
suara yang memanggil mereka. “Duduklah…” ajaknya ke sebuah sofa di sana.
“Yoogeun…” seru seorang yeoja cilik yang muncul bersama G.O yang
menggendongnya.
Yoogeun pun menoleh. “Dayoung?” ujar Yoogeun sebelum akhirnya mendekati G.O
yang telah berjongkok untuk menurunkan Dayoung.
Di saat yang bersamaan, pintu apartmen MBLAQ terbuka dan memunculkan Leo bersama
Cheondung yang terlihat membawa sesuatu di tangan kanannya.
“Waah… Leo, ada Yoogeun di sini. Ayo kita ajak dia juga.” Seru Cheondung
semangat sambil duduk di lantai dan bergabung dengan G.O, Dayoung serta
Yoogeun. Cheondung mengeluarkan isi dalam tas plastic yang tadi ia bawa. Isinya
peralatan menggambar. Sedetik kemudian, mereka telah tenggalam dengan kesibukan
masing-masing.
“Kemana member yang lain? Kenapa kau hanya pergi berdua dengan Yoogeun?” Tanya
Seungho. Mir pun bergabung sambil meletakkan satu kaleng minuman ringan untuk
Key.
“Aku ingin berkenalan dengan Lauren.”
Ucapan Key yang langsung ke maksud tujuannya membuat Seungho dan Mir tersentak
sambil saling melempar pandangan bingung.
“Joonie hyung…” teriak Mir. “Bukankah kau tadi bersama Lauren?” Ucapan Mir
membuat Key sontak meliriknya.
Tak lama Joon pun muncul. “Tadi Lauren memintaku membuatkan susu.”
Ujarnya masih dengan posisi menggendong Lauren. “Memangnya ada apa?”
Mir bangkit dan mendekati Joon sambil merentangkan kedua tangannya sebagai
tanda ia mengajak Lauren bersamanya. Lauren pun berpindah ke dalam pelukan Mir
tanpa pikir panjang. Mir membawa yeoja cilik itu ke dekat Key. “Lauren,
kenalkan. Itu Key ahjussi, appanya Yoogeun.”
Baik Key ataupun Lauren tak bereaksi apapun. Mereka hanya saling tatap dalam
diam. Mir melirik Seungho dan Joon bergantian, begitu pula dengan 2 hyungnya
tersebut.
“Yoogeun…” panggil Key. “Kenapa kau tak bilang kalau Lauren bahkan seumuran denganmu?”
Tanya Key ketika Yoogeun telah menoleh.
“Appa tidak bertanya.” Sahut Yoogeun polos, lalu kembali melanjutkan kegiatan
menggambarnya. Key mendesah frustasi sambil menyandarkan badannya ke sofa.
Mir mengajak Lauren bergabung dengan Cheondung, G.O dan 3 tiga anak itu. Lalu
Joon menempati sofa yang ditinggalkan Mir tadi.
@@@
“Jadi gara-gara itu? Kau pikir Lauren yeoja yang sudah bisa kau jadikan
kekasih?” komentar Mir setelah mendengar cerita dari Key. Saat itu ia sedang
menemani Lauren menggambar bersama Leo, Dayoung dan Yoogeun.
Key hanya menggaruk belakang kepalanya. “Bagaimana tidak? Aku telah mendekati
gadis itu, tapi ternyata Jonghyun hyung juga melakukan hal yang sama.”
“Sepertinya, kau memang harus mencari yeoja lain.” Kata Seungho sambil menepuk
pundak Key sebagai upaya memberikan semangat.
“Iya hyung.” Ujar Key akhirnya. Tak lama, namja itu berdiri. “Sepertinya kami
harus pulang.”
@@@
Jonghyun membuka pintu apartmen. “Key? Kalian dari mana saja?”
Key tak berkata, ia hanya menempelkan telunjuk ke bibir sebagai upaya membuat
Jonghyun diam. Karena saat ini Yoogeun telah terlelap dalam pelukan Key.
Minho yang melihat kejadian itu, membukakan pintu kamar untuk Key yang masih
menggendong Yoogeun. “Kalian dari mana?” Tanya Minho dengan suara pelan ketika
Key sedang meletakkan Yoogeun di atas tempat tidur.
Key menarik selimut untuk menutupi tubuh Yoogeun. “Kami hanya bermain ke dorm
MBLAQ. Mereka juga punya anak seumuran Yoogeun.” Ujar Key sebelum akhirnya
keluar meninggalkan Yoogeun bersama Minho tepat bersamaan dengan kedatangan
Taemin yang langsung bergabung bersama Jonghyun di sofa.
“Hyung, apa Hyun Rae noona jadi datang ke dorm besok?” Tanya Taemin penuh
antusias kepada Jonghyun.
Key yang sedang menutup pintu kamar bisa dipastikan mendengar semua ucapan
Taemin. “Hyun Rae?” sinisnya tanpa sepengetahuan Jonghyun. “Dasar playboy!
Bahkan sekarang dia sudah mendapatkan yeoja lain?” kesal Key, ia memutuskan
pergi dari sana menuju kamarnya.
“Key hyung kenapa?” Tanya Taemin setelah mendengar Key membanting pintu
kamarnya.
Jonghyun hanya mengangkat bahu karena ia memang tidak tahu apa yang sedang
terjadi pada Key hari ini.
@@@
“Aku harus masuk kelas sekarang.” Pamit Cheondung, lalu meninggalkan Key
seorang diri di kantin kampusnya.
Nanti malam akan ada pesta kejutan untuk ulang tahun Onew. Dan sekarang mereka
sedang antusias untuk merayakannya. Tapi tidak untuk Key. Hanya ia yang
bersikeras menghindar dengan alasan ada ujian di kampusnya.
“Oppa…”
Key menoleh dan sudah mendapati seorang yeoja duduk di sampingnya. Meski pelan,
gerak-gerik Key bisa dipastikan seperti menjauhi yeoja itu. Siapa lagi kalau
bukan Haesa.
“Ada apa?” Tanya Key dengan suara datar tanpa melirik sedikitpun ke arah yeoja
itu.
“Bisa beri tahu alamat dorm mu? Aku di undang ke acara ulang tahun Onew oppa.”
Jelas yeoja itu.
“Aku lupa.” Seru Key seenaknya. “Lagi pula, kau bisa tanyakan ke Jonghyun.”
Sinisnya lalu tanpa pamit meninggalkan yeoja itu sendirian.
“Kenapa dia selalu menyinggung tentang Jonghyun oppa?” Haesa bertanya untuk
dirinya sendiri. Kesal tak menemukan jawaban, yeoja itu juga pergi dari sana.
@@@
Ketika keluar dari kantin, Haesa melihat sosok Mir tak jauh di depannya. Yeoja
itu memutuskan untuk mengejarnya. “Mir…” teriak Haesa sambil tetap mengejar
Mir.
Mir yang menyadari seseorang berteriak memanggil dirinya pun berhenti dan
berbalik. “Haesa?”
“Mir…” kata yeoja itu lagi. Sedetik kemudian ia menyadari bahwa Mir tidak
sendiri. “Oh, Sungho oppa, Joon oppa… hallo.” Sapanya kepada dua namja di
samping Mir.
“Hallo…” balas Seungho dan Joon ramah.
“Kami duluan ya…” pamit Joon diikuti Seungho dan langsung meninggalkan Mir
bersama Haesa.
“Ada apa?” Tanya Mir.
“Kau tau alamat dorm Shinee?” ujar Haesa penuh harap karena ia tak mendapatkan
jawaban dari Key.
“Kenapa tidak tanyakan pada Key.”
“Kalau Key memberi tahuku, aku tidak akan bertanya padamu.” Cetus Haesa membuat
Mir berfikir.
“Benar juga.” Gumam Mir. “Kalau begitu, apa Jonghyun hyung juga tidak memberi
tahumu?” Tanya Mir lagi.
Haesa membulatkan mata mendengar ucapan Mir. “Kenapa semua jadi menyinggung
Jonghyun oppa?”
@@@
Key dengan malas memasuki dorm. Kini dorm mereka telah penuh dengan
pernak-pernik yang berhubungan dengan ulang tahun.
“Hyung, kau kemana saja?” tegur Taemin ketika melihat sosok Key muncul.
Sementara Jonghyun memilih diam. Ia masih belum mau menegur Key karena namja
itu masih bersikap dingin padanya.
“Hyung, bantu aku memasang ini.” Pinta Minho. Tanpa menunggu persetujuan, Minho
memberikan Key beberapa balon untuk di pasang di langit-langit dorm. Alasannya
karena Key lebih tinggi dari Jonghyun dan Taemin.
“Oppa… ini untuk kalian…” ujar seorang yeoja yang membawa nampan berisi beberapa
gelas minuman dingin.
“Terima kasih…” ujar Taemin sambil tersenyum ketika menerima minuman yang
disodorkan yeoja itu.
Key melirik Minho dan menuntut penjelasan tentang yeoja tadi. “Oh, itu Hyosun,
kekasihnya Taemin.”
@@@
“Kau di sini? Ku pikir kau pergi dengan Mir.” Sindir Key ketika tak sengaja
hanya berdua dengan seorang yeoja di dapur.
“Apa maksudmu?” Tanya yeoja itu tak kalah sinisnya dengan Key.
Key tersenyum pahit kepada yeoja yang ia anggap sebagai Haesa. “Kau bahkan
berani membalas sikap dinginku. Kau pikir aku tak melihat kau pulang bersama
Mir?”
Yeoja itu tak menghiraukan ucapan Key karena tak lama Jonghyun muncul. “Kau mau
bertemu member Mblaq? Mereka sudah datang.” Hanya dengan mengulurkan tangan,
Jonghyun membawa yeoja itu meninggalkan dapur dan Key tentunya.
Tentu saja Key kesal setengah mati melihat pemandangan tadi. Ini adalah hari
special untul leader tersayangnya. Key tak ingin merusak pesta hanya karena
egonya. Namja ini memutuskan untuk keluar dari dapur dan bergabung dengan yang
lain.
Tujuan pertama Key adalah yeoja yang di gandeng oleh Seungho, Lauren. Key
berjongkok di hadapan yeoja cilik itu. “Hallo Lauren.” Sapanya sambil
mengangkat tubuh mungil Lauren. “Kau masih ingat padaku?”
Lauren menganggukkan wajah imutnya. “Key ajusshi.” Ucapnya lucu.
“Ajusshi… turunkan Lauren…” protes Leo sambil menarik-narik ujung kemeja Key.
“Dia milikku…”
“Oke… Oke…” kata Key mengalah sambil menurunkan Lauren. Dengan sigap Leo
menarik tangan Lauren untuk bergabung bersama Yoogeun dan Dayoung.
“Apa kau jatuh cinta pada anakku?” bisik G.O yang ternyata berdiri di belakang
Key dan membuat Seungho menertawai Key.
“Apa itu tidak boleh?”
“Bahkan Mir sudah lebih dulu mengajak Lauren untuk menikah.” Timpal Joon yang
ikut bergabung.
@@@
Setelah memberikan pesta kejutan untuk Onew, semua yang hadir telah sibuk
dengan makanan masing-masing. Key lebih memilih duduk di dapur bersama
anak-anak kecil itu dari pada harus melihat kemesraan antara Jonghyun dan
kekasihnya.
Tak lama, Joon muncul dan bergabung dengan Key duduk di lantai. “Apa kalian
tidak mengundang Super Junior?”
Key tertawa menanggapi pertanyaan Joon. “Dorm akan tambah sesak jika mereka ada
di sini. Apalagi Shindong hyung juga pasti tidak akan melewatkan pesta. Kau
mungkin akan kehabisan makanan karenanya.”
Kali ini gantian Joon yang menertawai penjelasan Key. Beberapa saat kemudian,
mereka terhanyut melihat perilaku lucu anak-anak mereka yang sedang makan. Tak
sedikit dari mereka yang menumpahkan minuman hingga mengenai pakaian.
“Oppa…!” teriak seorang yeoja membuyarkan lamunan Key dan Joon saat itu. “Jahat
sekali kau tak mau memberi tahu alamat dormmu.” Lanjut yeoja itu.
“Haesa?” gumam Key pelan sambil perlahan berdiri.
Joon berinisiatif membawa ke-empat anak kecil itu untuk meninggalkan Key
bersama Haesa.
“Apa kau menyediakan pakaian ganti?” Key melontarkan sebuah pertanyaan bodoh.
Haesa sudah gemas dengan semua sikap Key. Tanpa perintah, yeoja itu
menghempaskan tubuhkan untuk memeluk Key. “Apa yang kau lakukan?” Key gelagapan
melepaskan tubuh Haesa yang memeluknya erat. “Kau ingin membuat hubungan ku
dengan Jonghyun hyung semakin buruk?”
Seketika Haesa melepaskan pelukannya. “Kenapa kau selalu menyalahkan Jonghyun
oppa?” protes Haesa.
“Aku tidak menyalahkan, tapi ini kenyataan!” balas Key tak mau kalah untuk
membela diri. Tanpa pikir panjang, Key pergi dari sana dan membiarkan Haesa
seorang diri di dapur.
“Hyung! Minggir!” tegas Key karena Jonghyun menghalangi langkahnya yang hendak
meninggalkan dorm juga.
“Key, selama ini kau salah paham.” Jelas Onew bijak yang kini berdiri di
belakang Key.
Key pun berbalik menghadap Onew. Perlahan seorang yeoja mengintip dari balik
punggung Onew hingga membuat Key tersentak. “Apa kau menyangka aku adalah
Haesa?” ujar yeoja itu yang memiliki wajah sangat mirip dengan Haesa.
“Kalian?” Key sedikit tergagap ketika Haesa pun muncul dari arah dapur.
“Oppa jangan mempermalukan dirimu. Aku kan sudah pernah cerita bahwa aku
kembar.” Seru Haesa mengingatkan. Tapi sepertinya Key benar-benar melupakan
itu.
“Tapi kau dan Mir…” Key tak melanjutkan ucapannya.
“Bukankah kau yang tidak mau memberitahu alamat dorm kalian.” Protes Mir masih
tetap duduk di sofa dan memangku Leo di atas pahanya. “Jadi jangan salahkan
jika aku yang memberi tahu Haesa.” Lanjutnya menanggapi tuduhan Key.
“Waahh… hebat… aku punya noona kembar.” Heboh Taemin yang langsung mendapat
cubitan dari yeoja di sampingnya. “Sakit…”
“Jaga sikapmu. Jangan seperti anak kecil.” Hyosun memarahi Taemin dan membuat
seisi dorm menertawakan mereka.
Key berbalik dan kembali menatap Jonghyun. “Hyung… maafkan aku.” Ujar Key.
“Tidak semudah itu, Key.” Cibir Jonghyun pura-pura kesal. Tentu saja, karena
sedetik kemudian Jonghyun menertawai wajah polos Key yang merasa bersalah.
“Setidaknya kau tidak merebut kekasihku.” Lanjut Jonghyun sambil meraih tangan
Hyun Rae agar berdiri di sampingnya.
Key menatap berkeliling. Lalu matanya berhenti pada Yoogeun yang tetap setia di
samping Dayoung. “Yoogeun…” Key memanggil anaknya. “Kau masih kecil, dan kau
tidak boleh mendahuluiku memiliki kekasih.” Putus Key seenaknya.
“Bukankah noona itu kekasih appa?” Yoogeun menunjuk Haesa dengan sendok yang
dipegangnya. “Kenapa masih menggangguku.”
“Dia bukan kekasihku.” Jawab Key pura-pura mengacuhkan keberadaan Haesa. Yeoja
itu kini kesal setengah mati karena Key.
“Tapi tadi kalian berpelukan di dapur.” Tuduh Yoogeun karena ia sempat melihat
adegan itu sebelum akhirnya benar-benar di bawa keluar oleh Joon.
“Kau ini…” gemas Key, tapi ia tak tau harus membalas apa lagi kepada Yoogeun.
Anak kecil itu kini justru sudah melupakan perseteruannya dengan Key.
“Apa Key mengacuhkanmu?” bisik Joon dari belakang Haesa.
“Sepertinya…” Haesa menjawab dengan malas.
Joon menengadahkan telapak tangannya ke hadapan Haesa. “Bagaimana kalau kau
denganku saja?” rayu Joon sambil tersenyum untuk menggoda yeoja itu. Tapi Joon
tetap mengawasi perubahan sikap Key melalui ekor matanya.
Haesa mulai mengangkat tangannya hendak menyambut uluran tangan Joon. Key
terbelalak menyaksikan pemandangan di hadapannya. “Apa yang kalian lakukan!”
protes Key yang langsung saja menghalangi tangan Haesa yang hampir menyentuh
tangan Joon.
“Kau apa-apaan, oppa? Lepaskan.” Haesa memberontak, namun Key tak semudah itu
melepaskannya. “Kau bilang aku bukan kekasihmu.”
Tidak ada yang berniat membantu ataupun melerai Haesa dan Key. Semua menonton
sambil menertawai pergulatan antara Key dan Haesa.
“Tidak jadi. Pokoknya sekarang aku kekasihmu. Kau milikku. Jangan harap aku
akan melepaskanmu begitu saja. Aku telah mengejarmu sejak lama.” Cecar Key
bertubi-tubi.
“Tapi selama ini kau…” Haesa tak melanjutkan kata-katanya karena ia merasakan
sesuatu yang lembut mendarat di pipinya. Siapa lagi kalau bukan ciuman dari Key
untuk membuat yeoja itu bungkam.
“Kau terlalu cerewet.” Cibir Key di telinga Haesa. “Jangan banyak protes, aku
sekarang adalah kekasihmu.”
“Leo! Apa yang kau lakukan?” jeritan seorang yeoja cilik mengalihkan perhatian
orang-orang yang ada di sana. Lauren. Yeoja itu kini memgangi pipinya yang baru
saja mendapat kecupan kilat dari Leo.
“Aku ingin menikahimu.” Kata Leo polos.
“Tapi kau bilang kau ingin menikah dengan Joon appa.” Pernyataan Lauren tadi
membuat Joon terbelalak, namun sedetik kemudian namja itu menertawai perkataan
polos yang keluar dari bibir Lauren.
“Tidak mau.” Leo menggeleng tegas. “Dan kau tidak boleh menikah dengan gajah.”
“Aku akan tetap menikah dengan gajah.” Tolak Lauren sedikit menjerit, lalu
berlari menghampiri Seungho dan menangis dalam pelukan appa tersayangnya.
“Kenapa harus dengan gajah? Kau kan bisa menikah denganku.” Kata Key membuat
Leo ikutan menangis.
“Oppa..!” protes Haesa sambil mencubit pinggang Key dan namja itu hanya nyengir
tanpa rasa berdosa membuat semua orang kembali menertawakan mereka.
@_E_N_D_@
Referensi :
LAPORAN ( FORMAL DAN SEMI - FORMAL )
Laporan ialah karya tulis ilmiah yang dibuat oleh seseorang atau sekelompok orang yang berhubungan secara structural atau kedinasan setelah melaksanakan tugas yang diberikan.Laporan tersebut sebagai bukti pertanggung jawaban bawahan/petugas tim/panitia kepada atasannya atas pelaksanaan tugas yang diberikan.
Sifat Laporan
Laporan yang baik harus ditulis dengan bahasa yang baik dan jelas sehingga menimbulkan pengertian yang tepat, bukan kesan atau sugesti. Di bawah ini adalah sifat-sifat yang harus dikandung oleh sebuah laporan.
1. Mengandung imaginasi
Hal ini memiliki pengertian bahwa pelapor harus tahu secara tepat siapa yang akan menerima laporan.
2. Sempurna dan komplit
Tidak boleh ada hal-hal yang diabaikan bila hal-hal tersebut diperlukan untuk memperkuat kesimpulan dalam laporan itu. Selain itu laporan tidak boleh mengandung unsur yang menyimpang dan memihak.
3. Disajikan secara menarik
Pelapor harus berusaha menarik perhatian si penerima laporan dengan nilai yang terkandung di dalam laporan.
Dasar-dasar Laporan
1. Pemberi Laporan
Pemberi laporan dapar berupa perorangan atau badan
2. Penerima Laporan
Penerima laporan adalah perorangan atau badan yang menuugaskan atau dianggap perlu mendapatkan laporan tersebut.
3. Tujuan Laporan
Umumnya tujuan laporan adalah untuk mengatasi suatu masalah, mengambil suatu keputusan yang lebih efektif, mengetahui perkembangan suatu masalah, mengadakan pengawasan dan perbaikan, menemukan teknik baru, dan sebagainya.
Bahasa Laporan
Sekurang-kurangnya dari segi sintaksis bahasanya teratur, jelas memperlihatkan hubungan yang baik antara satu kalimat dengan kalimat yang lain. Bidang yang dilaporkan dan orang yang menerima laporan seringkali mempengaruhi gaya bahasa yang digunakan.
Macam-macam Laporan
1. Laporan berbentuk formulir isian
Jenis laporan ini biasanya bersifat rutin dan sering berbentuk angka-angka.
2. Laporan berbentuk surat
Biasanya bentuknya lebih panjang dari surat-surat biasa.
3. Laporan berbentuk memorandum
Jenis laporan ini sering digunakan untuk laporan yang singkat.
4. Laporan perkembangan dan laporan keadaan
Laporan perkembangan adalah suatu macam laporan untuk menyampaikan perkembangan, perubahan atau tahap mana yang sudah dicapai dalam usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Laporan keadaan adalah laporan yang menggambarkan kondisi yang ada pada saat laporan itu dibuat.
5. Laporan berkala
Jenis laporan ini dibuat dalam jangka waktu tertentu.
6. Laporan laboratories
Salah satu tujuan dari laporan laboratoris adalah menyampaikan hasil dari percobaan atau kegiatan yang dilakukan dalam laboratorium.
Laporan formal adalah laporan yang memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu, nadanya bersifat impersonal dan materinya disajikan seperti dalam suatu pola struktur yang terdapat dalam buku-buku. Bila terdapat satu atau dua persyaratannya yang tidak dipenuhi, disebut laporan semi-formal, sedangkan laporan yang tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan disebut laporan non-formal.
Laporan formal, semi-formal, dan non-formal merupakan laporan yang bersifat resmi (formil). Bila laporan tersebut bersifat pribadi dan bentuknya sesuai dengan keinginan penulis maka laporan itu bersifat tidak resmi (informil).
Ciri-ciri umum untuk menentukan apakah suatu laporan termasuk laporan formal:
1. Harus ada halaman judul
2. Biasanya ada sebuah surat penyerahan
3. Memiliki daftar isi
4. Ada sebuah ikhtisar (atau abstrak) yang mengawali laporan
5. Ada bagian pendahuluan
6. Bila ada kesimpulan dan saran (rekomendasi) biasanya diberi judul tersendiri
7. Isi laporan yang terdiri dari judul-judul dengan tingkat yang berbeda-beda
8. Bernada resmi, bergaya impersonal
9. Bila perlu disertai dengan tabel-tabel dan angka-angka, baik yang terjalin dalam teks laporan maupun dikumpulkan dalam satu bagian tersendiri
10. Biasanya didokumentasikan secara khusus
Laporan formal adalah laporan yang memenuhi semua persyaratan di atas, nadanya bersifat impersonal, dan materinya disajikan dalam suatu pola struktur seperti yang terdapat dalam buku-buku. Bila ada satu atau beberapa syarat tidak terpenuhi, laporan itu disebut semi-formal sedangkan laporan yang tidak memenuhi persyaratan di atas disebut laporan non-formal.
Struktur Laporan Formal
1. Halaman judul
Jangan menggunakan judul yang terlalu panjang.
2. Surat penyerahan
Surat penyerahan atau letter of transmittal berfungsi sebagai kata pengantar pada sebuah buku.
3. Daftar isi
Bagian ini memuat rekapitulasi dari semua judul yang ada dalam laporan. Pokok-pokok yang paling penting ditempatkan semakin ke kiri.
4. Ikhtisar dan abstrak
Ikhtisar merupakan bagian dari tulisan yang menyampaikan informasi penting dari sebuah laporan dalam bentuk yang sangat singkat.
Abstrak adalah bagian uraian yang sangat singkat, jarang lebih panjang dari enam atau delapan baris untuk menerangkan aspek-aspek yang tercakup dalam sebuah uraian.
1. Pendahuluan
2. Isi laporan
Isi laporan menyangkut inti persoalan.
1. Kesimpulan dan saran
2. Bagian pelengkap
Referensi :
Langganan:
Postingan (Atom)