Rabu, 26 Juni 2013

KEUTAMAAN PUASA SENIN KAMIS



Puasa adalah di antara amalan yang mulia. Selain dari sisi kesehatan pun amat baik karena pencernaan akan beristirahat. Puasa senin kamis adalah di antara puasa yang bisa kita rutinkan setiap pekannya. Namun jika kita memilih salah satunya saja, misal puasa Senin saja, itu pun tidak masalah. Yang penting adalah amalan tersebut dirutinkan.
Beberapa keutamaan puasa Senin Kamis secara khusus diterangkan secara khusus dalam tiga dalil berikut.

[Dalil pertama]

Dari Abu Qotadah Al Anshori radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, lantas beliau menjawab,

 ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ

 “Hari tersebut adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus atau diturunkannya wahyu untukku.” (HR. Muslim no. 1162)

[Dalil kedua]

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ

“Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.” (HR. Tirmidzi no. 747. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan ghorib. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih lighoirihi, shahih dilihat dari jalur lainnya. Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 1041)

[Dalil ketiga]

Dari ‘Aisyah, beliau mengatakan,

إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَتَحَرَّى صِيَامَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari senin dan kamis.” (HR. An Nasai no. 2360 dan Ibnu Majah no. 1739. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Shahihul Jaami’ no. 4897)


Faedah Puasa Senin-Kamis

Beramal pada waktu utama yaitu ketika catatan amal dihadapkan di hadapan Allah.
Kemaslahatan untuk badan dikarenakan ada waktu istirahat setiap pekannya.
Moga Allah mudahkan untuk mengamalkan amalan yang mulia ini.
Wallahu waliyyut taufiq was sadaad.



HIKMAH DAN MANFAAT PUASA SUNNAH SENIN KAMIS

Ilustrasi puasa sunnah senin kamis

Sebagai sebuah sunah, shaum atau puasa sunnah Senin Kamis memang kedudukan hukumnya "hanyalah" anjuran. Yang biasanya diartikan: jika dilakukan berpahala dan jika tidak dilakukan tidak berdosa. Padahal jika kita mau jujur, sesungguhnya puasa sunnah, seperti juga ibadah-ibadah sunnah lainnya, jika kita tinggalkan maka kita akan rugi. Karena berkurang sudah pahala kebaikan yang semestinya akan kita dapatkan jika kita melakukannya. Tak hanya itu, tetapi jauh lebih penting dari itu adalah lebih dekatnya kita kepada Allah Swt, karena semua amalan sunnah adalah ibadah tambahan sebagai sarana untuk lebih dekat kepada Tuhan Sang Maha Pencipta, Allah 'Azza wa Jalla.


Mengapa Mesti Puasa Sunnah Senin Kamis?

Ketika Nabi kita (saw.) ditanya mengapa beliau berpuasa pada hari Senin, beliau menjawab: “Ia adalah hari kelahiranku, hari aku diutus dan hari diturunkan Alquran kepadaku” (HR. Muslim). Perlu diingat, hadis ini tidak berarti menganjurkan Anda untuk berpuasa pada hari kelahiran Anda. Jadi tidak ada dasarnya jika ada puasa sesuai hari kelahiran karena adanya dalil ini. Hadis tersebut sekadar memaparkan keutamaan hari Senin, yaitu sebagai hari kelahiran Nabi Muhammad saw, hari ketika diangkatnya beliau sebagai Nabi dan Rasul, dan hari ketika Alquran diturunkan.

Pada hadis yang lain, Rasullullah saw pun bersabda: “Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.” (HR. Tirmidzi). Selain keutamaan tersebut, ternyata pada Senin dan Kamis-lah catatan amal kita dilaporkan kepada Allah. Tentunya jika Anda akan menghadapkan laporan atau tugas akhir kepada atasan atau dosen penguji, tidak mungkin dengan penampilan seadanya dengan sampul berkas yang lusuh. Apalagi catatan amal yang hendak dilaporkan. Alangkah indahnya jika catatan amal itu dibuka dan ditutup dengan dokumentasi ketika Anda sedang puasa sunnah Senin Kamis.

Itu adalah keutamaan beribadah di hari Senin dan Kamis secara religius atau nilai-nilai agama. Lantas, bagaimana keutamaan berpuasa di hari-hari tersebut berdasarkan logika manusia? Coba Anda perhatikan, hari Senin dan Kamis membagi hari-hari dalam satu minggu ke dalam dua bagian yang sama rata. Jika direnungi, ini adalah waktu yang berkala, teratur. Seperti halnya minum obat, dokter akan menyarankan kita untuk meminum obat secara teratur, misalnya setiap 6 jam sekali.

Begitu juga dengan puasa Senin Kamis. Dipilihnya Senin dan Kamis sebagai hari berpuasa sunnah adalah kebijaksanaan Allah untuk menjaga manusia tetap sehat, di samping untuk beribadah kepada-Nya dengan taat. Jika puasa Senin Kamis dilakukan teratur, berarti kita memelihara kesehatan tubuh secara teratur juga. Kita membersihkan dan mengistirahatkan saluran pencernaan selama 2 kali dalam seminggu, yakni Senin dan Kamis. Dengan demikian tentu tubuh kita lama kelamaan menjadi lebih sehat dan bugar.


Bagaimana Menjalankan Puasa Sunnah Senin Kamis?

Tidak seperti puasa Ramadhan yang wajib, puasa sunnah bisa kita lakukan tanpa niat sebelum waktu subuh. Bahkan jika Anda lupa makan pagi, lalu berniat menjadikan hari itu untuk puasa sunnah, sah-sah saja. Karena Rasulullah saw pernah datang kepada Aisyah pada selain bulan Ramadhan, kemudian beliau bersabda: "Apakah engkau punya santapan siang? Jika tidak ada, aku akan berpuasa." (HR. Muslim). Tetapi, alangkah baiknya jika Anda tetap menyengaja makan sahur terlebih dahulu sebelum puasa, karena banyak keberkahan di dalamnya.


Apakah Puasa Sunnah Senin Kamis Membuat Badan Kita Sakit?

Tentu saja jawabannya: tidak! Jika lemas mungkin saja iya, tergantung kekuatan niat, mental, dan pikiran orang yang menjalankannya. Sepertinya Anda tidak akan merasa sakit atau lemas lagi jika mengetahui dampak puasa bagi tubuh manusia, seperti yang ditulis oleh Dr. Allan Cott M.D, seorang dokter ahli Orthomolecular psikiatri, yang banyak menghabiskan waktunya di Amerika, Kanada, dan Eropa, yang memperkenalkan metode penyembuhan dengan puasa. Dalam bukunya yang berjudul “Why Fast?” dia menulis efek dari puasa, antara lain:

  1. Merasa lebih baik secara fisik dan mental.
  2. Agar terlihat dan merasa lebih muda.
  3. Membersihkan badan.
  4. Menurunkan tekanan darah dan kadar lemak.
  5. Lebih mampu mengendalikan seks.
  6. membuat tubuh sehat dengan sendirinya.
  7. Mengendorkan/melepaskan ketegangan jiwa.
  8. Menajamkan fungsi indrawi.
  9. Memperoleh kemampuan mengendalikan diri sendiri.
  10. Memperlambat proses penuaan.

Apa Saja Keutamaan Puasa Sunnah Senin Kamis?

Setiap ibadah pasti memiliki keutamaan dan hikmah tersendiri, begitu juga dengan puasa sunnah Senin Kamis. Bagaimanapun baiknya keutamaan dan hikmah puasa Senin Kamis, semua itu tergantung pada niat kita untuk menjalankannya. Ikhlaskan niat untuk beribadah kepada Allah, maka selain akan lebih dekat dengan-Nya, Anda juga akan mampu mendapatkan keutamaan-keutamaan puasa Senin Kamis. Inilah beberapa di antaranya:

1.Menghindarkan diri dari dosa
Puasa sunnah yang satu ini merupakan ajang ‘anger management’ atau ajang melatih kesabaran dan menghindarkan diri dari hal-hal yang menimbulkan dosa. Jika dilakukan secara berkala, otomatis diri Anda akan lebih mampu menahan emosi. Dengan puasa Senin Kamis, diri Anda menjadi lebih bersih dalam hal emosi dan spiritual. Karena itu puasa sunnah ini dapat disebut sebagai zakat jiwa. Seperti disebutkan dalam hadis, “Segala sesuatu itu ada zakatnya, sedang zakat jiwa itu adalah berpuasa. Dan puasa itu separuh dari kesabaran.” (H.R. Ibnu Majah).

Dalam hadis lain, disebutkan pula keutamaan puasa sunnah ini sebagai ajang latihan ‘anger management’ dan penghindaran diri dari perbuatan dosa, yakni: “Puasa adalah benteng yang membentengi seseorang dari api neraka yang membara.” (H.R. Ahmad dan Baihaqi).


2.Meningkatkan amalan

Jika pada hari-hari biasa Anda cenderung malas beribadah dan beraktivitas karena merasa kekenyangan, puasa Senin Kamis adalah jalan keluar dari kemalasan. Puasa membuat hati kita lebih bersih sehingga produktivitas dalam meningkatkan amalan pun meningkat. Pasalnya, orang yang berpuasa cenderung ingin berbuat baik lebih banyak dari biasanya. Puasa juga melembutkan hati karena kita jadi memahami nasib dan rasa lapar mereka yang kurang beruntung. Singkatnya, puasa Senin Kamis mendekatkan kita kepada Allah.


3.Tubuh lebih sehat

Seperti disebutkan sebelumnya, puasa membantu tubuh kita untuk menjadi lebih sehat. Berpuasa secara teratur berarti membatasi makan secara berlebihan dan membatasi jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh. Merupakan rahasia umum bahwa makan berlebihan bisa mencetuskan timbulnya penyakit. Dengan menahan lapar dan haus saat berpuasa, berarti kita menolak segala jenis penyakit yang disebabkan oleh pola makan dan asupan kalori, seperti diabetes, obesitas, dan penyakit jantung.

Puasa sunnah Senin Kamis secara teratur juga bermanfaat untuk mengistirahatkan sekaligus membersihkan sistem pencernaan. Selama puasa, lebih dari 10 jam lambung kita dibiarkan diam tidak bekerja, sehingga dapat beristirahat. Bandingkan dengan selama tidak berpuasa, kita cenderung terus mengonsumsi sesuatu dan hanya berhenti saat kita tidur. Itu berarti pencernaan kita tidak beristirahat dengan cukup. Jika saluran cerna diistirahatkan, organ-organ tubuh yang lain mampu bekerja lebih maksimal sehingga kita menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit.


Sumber :



DAHSYATNYA NERAKA


DALAM perjalanan Isra dan Mikraj, kepada Nabi SAW diperlihatkan neraka. Neraka adalah tempat siksaan (iqab-azab) dan balasan (jaza) bagi orang-orang yang berbuat dosa atau kesalahan; disebut juga mauthin al-azab, artinya tempat berlakunya siksaan.

Siksaan neraka dilaksanakan setelah dilakukan hisab (perhitungan) amal masing-masing di hari kiamat. Jangka waktu seseorang di dalam neraka berbeda, ada yang kekal selama-lamanya (khalidina piha), yaitu orang-orang kafir dan mereka yang mendustakan agama.

Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka jahannam; mereka kekal di dalamnya…” (QS Al-Bayyinah ayat 6); dan ada yang hanya sementara, yaitu orang-orang mukmin yang berbuat dosa. Nabi SAW bersabda: “Dikeluarkan dari neraka siapa yang mengatakan la ilaha illallah dan di dalam hatinya ada kebaikan kendati sebesar zarrah.” (HR Syaikhan)

Diriwayatkan, Allah SWT menyuruh Jibril as untuk mengambil secuil api neraka sebagai energi untuk Nabi Adam as dan keturunannya hidup di dunia. Jibril pun meminta kepada Malaikat Malik api neraka sebesar buah korma. Malaikat Malik berkata: “Kalau api neraka sebesar buah korma dibawa ke dunia, langit yang tujuh dan bumi akan hancur lebur.” Jibril berkata: “Bagaimana kalau seperduanya saja?” Malik menjawab: “Kalau api neraka sebesar seperdua biji korma ditaruh di dunia, langit tidak bisa lagi menurunkan hujan, bumi kering dan tetumbuhan mati.”

Jibril pun bertanya kepada Allah SWT seberapa banyak api neraka bisa diambil? Allah SWT menjawab: “Cukup sebesar zarrah.” Api neraka pun diambil sebesar zarrah (benda terkecil tak kasat mata), lalu disiram tujuh puluh kali dengan air tujuh puluh buah sungai. Sesudah itu, ditaruh di atas sebuah gunung besar di permukaan bumi dan gunung itu ternyata lebur. Lalu api neraka itu ditarik kembali dan yang tersisa hanyalah asap dan bekasnya saja. Sejak mendengar hal itu, Rasulullah SAW tidak pernah lagi tertawa terbahak, beliau bersabda:  “Orang yang paling ringan azab nerakanya adalah Abu Thalib, ia baru berpijak dengan sandalnya di bara neraka otaknya menggelegak kepanasan.” (HR Muslim).

Di neraka ada ular besar menbelit-belit dan ada kala jengking yang ganas ada rantai-rantai dan belenggu yang berat dari api yang menyala-nyala.

Suatu waktu, Abu Hurairah ra duduk bersama Rasulullah SAW, lalu mendengar gaung gugurnya sebuah batu. Rasul SAW berkata: “Tahukah kalian bunyi apa itu?” Abu Hurairah ra berkata: “Allah dan Rasul-Nya yang tahu”. Lalu beliau berkata: “Itu adalah bunyi suara batu yang dijatuhkan ke dalam neraka tujuh puluh tahun yang lalu, baru sekarang sampai ke dasarnya.” (HR Muslim).


Mereka yang masuk neraka dihalau berbondong-bondong terpisah dari ahli surga. Setelah mereka dijebloskan ke dalamnya, terdengarlah suara menggelagak dan mengerikan, neraka sepertinya pecah karena marah. Penghuni neraka disuguhi makanan berupa zaqqum dan gislin (muntah dan nanah yang keluar kemaluan para pelacur; keringat dan ludahnya para peminum khamar, pendusta dan pencibir); dan dhari (buah pahit berduri yang sama sekali tidak mengenyangi perut).

Mereka disuguhi minuman berupa hamim (air panas yang membuat usus terputus), shadid (nanah bercampur darah); dan muhl (cairan logam yang panas). Lalu mereka minta minuman dan makanan kepada ahli surga, dijawab : “Allah mengharamkannya kepada mereka.” Penghuni neraka merasakan azab lewat kulit yang dihancurkan, kemudian dikembalikan dan dihancurkan kembali. Allah SWT berfirman : “Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab”. (QS. An-Nisa 56)

Wahai manusia, berimanlah kepada Allah SWT. Orang beriman adalah orang yang takut kepada Allah SWT. Bila anda takut kepada Allah SWT, seyogianya anda takut akan neraka, karena neraka adalah realisasi murka-Nya Allah SWT. Bila takut akan siksa neraka, jauhilah segala kemaksiatan dengan segala bentuknya, termasuk menjadi backing kemaksiatan. (*)




KEUTAMAAN SEDEKAH


SEDEKAH memiliki banyak keutamaan, dalam bahasa agama disebut fadhilat, yaitu :

Pertama : Membersihkan diri dan harta, sesuai firman Allah SWT yang artinya : “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka... “ (QS At-Taubah : 103)

Membersihkan harta, maksudnya zakat membersihkan pelakunya dari kekikiran dan cinta yang berlebihan akan harta benda. Adapun dimaksudkan mensucikan, bahwa zakat menyuburkan sifat kebaikan dalam hati dan memperkembangkan harta benda.

Kedua : Menghapus murka Tuhan, Nabi SAW bersabda yang artinya : “Sedekah memadamkan murka Tuhan” (HR Tabrani).

Ketiga : Menambah umur dan keutamaan lainnya, Nabi SAW bersabda yang artinya : “Sesungguhnya sedekah seorang muslim menambah umur, mencegah kematian dengan kesudahan yang jelek dan dengannya Allah SWT menghilangkan sifat sombong dan angkuh”(HR. Tirmidzi).

Keempat : Menolak bala, sehubungan dengan ini diriwayatkan bahwa ada seseorang yang merindukan anaknya datang kepada Abu Hurairah ra, seraya berkata : “Doakan anakku kepada Allah SWT, aku merasa khawatir kalau-kalau ia ditimpa kebinasaan.”

Abu Hurairah ra menjawab : “Maukah kamu aku tunjukkan sesuatu yang lebih bermanfaat, lebih tepat dan cepat mendapat ijabah daripada doaku.” Ia menjawab : “Ya.”

Abu Hurairah pun berkata : “Bersedekahlah dengan niat untuk keselamatan anak anda dan keselamatan apa yang dibawanya.”

Orang itupun bersedekah satu dirham kepada seorang pengemis, sambil berkata : “Sedekah ini untuk keselamatan anakku dan keselamatan apa yang dibawanya.”

Menurut riwayat anak yang dikhawatirkan itu datang dengan selamat. Ia menceritakan kapal yang membawanya mendapat musibah diterpa badai di tengah laut. Ia heran kapal itu ditarik oleh makhluk-makhluk berpakaian putih sehingga selamat sampai ke tepi pantai. Setelah dicocokkan waktu kejadian itu, tepat pada saat orang tuanya bersedekah. (Al-Mustathraf, Syihabuddin Muhammad Al-Ibsyayhi, hal. 22).

Kelima : Menebus dosa. Diriwayatkan oleh An-Mundziri dari Rasul SAW pada zaman dahulu ada seorang abid yang beribadah kepada Allah di atas puncak sebuah gunung. Setan menggodanya dengan mendatangkan seorang perempuan lacur, sehingga terjadilah perbuatan zina. Abid itu menyesal, ia pun mandi dan bertemu dengan seorang miskin yang kelaparan.

Sang Abid hanya memiliki setengah potong roti, lalu langsung menyedekahkan dan berkata : “Ambil olehmu makanan ini, aku tidak berhak.” Rasul SAW bersabda : “Laki-laki ini datang pada hari kiamat (dipengadian Tuhan). Dosa zinanya diletakkan di sebelah daun timbangan, dan di sebelahnya lagi diletakkan sedekahnya yang hanya setengah potong roti; ternyata sedekahnya itu lebih berat daripada dosa zinanya; artinya orang itu diampuni oleh Allah SWT dengan sedekahnya itu.” (Dalil As-Sailin, Anas Ismail Abu Daud, Hal 321).

Seseorang yang menghadapi sakratul maut bersungut-sungut meminta ditangguhkan umur kepada Allah SWT barang sesaat, agar bisa bersedekah dan beramal saleh. Namun ajal tidak bisa ditunda-tunda. Allah SWT sudah memperingatkan dalam firman-Nya : “Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?” (QS. Al-Munafiqun ayat 10).

Wahai orang-orang yang berkecukupan dan berkelebihan, bersedekahlah di kala sehat dan afiat, jangan setelah maut di ambang pintu baru mau bersedekah. (*)


Sumber : http://banjarmasin.tribunnews.com/2013/05/17/keutamaan-sedekah

NISFU SYABAN


NISFU Syaban adalah malam kelima belas bulan Syaban. Menurut Al-Wana’i, ia termasuk salah satu di antara malam utama untuk berdoa menggapai kelapangan hidup; bahkan urut kedua setelah malam al-Qadar yang dirahasiakan Allah SWT, sedangkan malam ini tidak dirahasiakan oleh-Nya.

Menurut Imam Asy-Syafi’i ada lima malam doa mustajab, yaitu  malam Jumat, dua malam hari raya, malam pertama Rajab dan malam nisfu Syaban. (Latha’if al-Ma’arif, Ibnu Rajab al-Hambali, hal 241). Ia adalah malam berkah karena rahmat Allah  SWT menyebar luas, karenanya seorang mukmin seyogyanya memanfaatkanya momentum ini dengan berdoa, istigfar dan taubat (Ahadits Al-Qudsiyyah, Fathi Ghanim, jilid 1, hal 74).

Ada beberapa hadits tentang nisfu Syaban, yaitu :

1. Hadits riwayat Ibnu Majah dari Ali bin Abi Thalib, Rasulullah SAW bersabda: “Bila malam nisfu Syaban tiba maka dirikanlah salat malamnya dan puasalah di siang harinya; sungguh Allah SWT turun pada malam itu ke langit dunia (mungkin rahmat atau malaikat-Nya, wallahu a’lam) dengan tenggelamnya matahari dan berseru: “adakah orang yang memohon ampun, niscaya Aku ampuni; adakah orang yang memohon rezeki, niscaya Aku beri; adakah orang yang mendapat bencana (sakit minta kesembuhan), niscaya Aku sembuhkan”; demikian seterusnya, hingga terbit fajar”. (At-Targib, juz 2, hal 120).

2. Hadits riwayat Tabrani dan Ibnu Majah dalam shahihnya, dari Mu’az bin Jabal, Rasulullah SAW bersabda : “Allah SWT memandang kepada seluruh makhluk-Nya pada malam nisfu Syaban, Dia pun mengampuni seluruh makhluk-Nya itu, kecuali orang-orang musyrik dan mereka yang saling berseteru.”

3. Hadits riwayat Baihaqi dari Aisyah ra, Nabi SAW bersabda : “Jibril as datang kepadaku mengabarkan bahwa ini adalah malam nisfu Syaban, Allah SWT membebaskan banyak penghuni neraka sebanyak bulu kambing Bani Kilab, namun Dia tidak memandang kepada orang musyrik, mereka yang saling berseteru, orang yang sombong, orang yang durhaka kepada ibu bapak dan pencandu minuman keras.”

4. Hadits riwayat Ahmad dari Abdullah bin Amru, Rasulullah SAW bersabda: “Allah SWT memperhatikan semua makhluk-Nya pada malam nisfu Syaban, Dia pun mengampuni hamba-hamba-Nya, kecuali dua orang, yaitu orang yang berseteru dan orang yang bunuh diri.”

5. Hadits riwayat Baihaqi dari Al-Ula bin Al-Harits, katanya hadis ini bernilai mursal jayyid, bahwa Aisyah ra menceritakan:  “Suatu malam, Rasulullah SAW bangun mendirikan salat malam. Sujudnya lama sekali sehingga aku kira beliau telah wafat. Lalu aku gerakkan jari kakinya, ternyata bergerak. Aku dengar dalam sujudnya, beliau berdoa memohon perlindungan dari azab-Nya dengan keampunan-Nya, memohon perlindungan dari murka-Nya dengan ridha-Nya, dan banyak pujian lainnya.

Usai salat ia berkata: “Wahai Humaira, apakah kamu kira aku telah meninggalkanmu; kujawab: “Tidak wahai Rasul, tetapi kukira kamu telah wafat karena lamanya engkau sujud.” Lalu Rasulullah SAW menjelaskan bahwa malam itu adalah malam nisfu Syaban, dimana Allah SWT memperhatikan para hamba-Nya, Dia memberikan ampun kepada mereka yang memohon ampun, menganugerahkan rahmat kepada mereka yang memintanya, namun Dia menunda anugerahnya kepada orang-orang yang dengki…”

Dari beberapa hadits ini, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa malam nisfu Syaban adalah malam yang baik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Syekh AhmadAsy-Syarbashi berkata: “Tidak ada ibadah khusus dalam menyemarakkan malam nisfu Syaban, namun minimal seseorang salat Magrib dan Isya berjemaah, dan melengkapinya dengan sunat rawatib keduanya, ditambah dengan berzikir dan beristigfar semampunya.” (Yas-alunaka fi ad-Dien wa al-Hayat, hal. 348).

Kita pun ikut berkata: “Tidak ada salahnya umat Islam manfaatkan momentum malam dan siang nisfu Syaban untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan banyak beristigfar dan berdoa, karena kita tahu potret negeri ini sudah sangat buram. (*)


Sumber : http://banjarmasin.tribunnews.com/2013/06/21/nisfu-syaban

12 MNFAAT DAUN SIRIH YANG MENAKJUBKAN TERBARU TERBAIK


Manfaat Daun Sirih tentu sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia bahkan yang tinggal di desa sampai kota pun mengetahuinya. Pernahkah dimasa kecil Anda mengalami mimisan ? Orang tua jaman dahulu akan memberikan daun sirih yang digulung lalu dimasukkan ke dalam lubang hidung untuk menghentikan mimisan. Itu adalah salah satu contohmanfaat daun sirih yang dapat kita ambil. Masih banyak lagi manfaat lainnya yang akan kami bahas pada kesempatan kali ini.

Manfaat Daun Sirih



Daun sirih adalah tan`man menjalar dan mengeluarkan bau khas yang tidak dimiliki tanaman lain. Berwarna hijau saat masih muda dan kuning saat sudah tua, berbentuk hati, serta mudah ditanam dimana saja. Daun sirih banyak tersebar di seluruh Asia, di Indonesia pun sangat mudah kita jumpai tanaman yang memiliki banyak khasiat ini karena masyarakat Indonesia sadar tentang banyaknya manfaat daun sirih.

Dalam sebuah penilitian yang mempercayai Manfaat Daun Sirih sangat besar, terungkap bila daun sirih mengandung Air sebanyak 85,4 persen, protein 3,1 persen, lemak 0,8 persen, mineral 2,3 persen, serat 2,3 persen, dan karbohidrat 6,1 persen per 100 gram. Mineral tersebut antara lain kalsium, karoten, tiamin, riboflavin, niasin, dan vitamin C. Mengandung kalori sebanyak 44 kalori. Selain itu, daun sirih juga mengandung minyak esensial, berwarna kuning muda berbau khas dan rasanya cukup tajam. Didalam minyak tersebut mengandung chavicol bernama fenol yang memiliki sifat antiseptik sangat kuat. Sedangkan kandungan lain alkaloid memiliki sifat yang sama seperti kokain.



  1. Melancarkan Buang Air Kecil : Daun sirih bersifat diuretik yang dapat melancarkan buang air kecil. Buatlah jus dari daun sirih yang dicampur dengan susu dan madu maka khasiat daun sirih akan semakin bagus untuk kesehatan.
  2. Mengatasi Kelemahan Syaraf : Jika Anda pernah mengalami keluhan seperti mati rasa, tangan tidak bisa digerakkan, atau hal - hal lain yang berkaitan dengan sensor indera perasa sebaiknya periksakan diri Anda ke dokter spesialis syaraf. Kemungkinan besar Anda mengalami masalah kelemahan syaraf. Untunglah ada daun sirih, yang dapat diandalakan untuk mengatasi masalah ini, caranya dengan minum jus dari beberapa lembar daun sirih dicampur dengan satu sendok madu, diminum sehari dua kali.
  3. Mengobati Sakit Kepala : Daun sirih memiliki sifat analgesik dan mendinginkan, sifat inilah yang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi sakit kepala atau migrain.
  4. Gangguan Pernafasan : Batuk, flu, ashma, dan lain sebagainya memang tak kenal umur, dapat menyerang siapa saja entah itu anak - anak atau orang tua. Jika Anda mengalami masalah tersebut sebaiknya tanamlah daun sirih karena sudah sejak lama digunakan untuk mengatasi gangguan pernafasan.
  5. Sembelit : Daun sirih yang dicelupkan ke dalam minyak jarak dan dimasukkan kedalam lubang an*s dapat mengurangi sembelit.
  6. Mengatasi Sakit Tenggorokan : Lagi - lagi manfaat madu juga berperan dalam meningkatkan khasiat daun sirih sebagai tanaman obat. Ya, jika ingin meredakan sakit tenggorokan tambahkan madu saat mengkonsumsi daun sirih.
  7. Meredakan Radang : arthritis dan orchitis merupakan salah satu radang yang dapat disembuhkan oleh daun sirih. 
  8. Merawat Luka : jika Anda mengalami masalah pada luka yang tak kunjung sembuh sebaiknya cobalah memanfaat daun sirih untuk menyembuhkan luka tersebut. Ambil daun sirih sesuai kebutuhan tumbuk sampai halus tempelkan pada luka dan diperban. Dalam dua hari luka Anda akan sembuh.
  9. Mengatasi Bisul
  10. Sakit Pinggang
  11. Melancarkan ASI
  12. Mencegah Kanker Mulut dan Bibir : inilah salah satu alasan mengapa orang jaman dahulu gemar mengunyah daun sirih. Mungkin saat ini Anda masih dapat menjumpai orang tua berusia 70 - 80an masih ada yang mengunyah daun sirih.
  13. Gusi Berdarah : ambil daun sirih lalu masukkan kedalam gelas berisi air. Gunakan air tersebut untuk berkumur.
  14. Mengatasi gatal - gatal : ambil beberapa lembar daun sirih, masukkan kedalam wadah lalu rebus dengan air. Tiriskan sampai hangat, bilas pada bagian tubuh yang gatal - gatal.
  15. Sariawan : ambil daun sirih, bersihkan dengan air. Masukkan ke  mulut kunyah sampai lumat, buang.
  16. Mengatasi Bau Mulut tak sedap : siapkan beberapa lembar daun sirih, cuci bersih, remas kemudian seduh ke dalam air panas, biarkan hingga hangat gunakan untuk berkumur.
  17. Mengatasi Keputihan : Silahkan kunjungi link tersebut
Itulah 17 Manfaat Daun Sirih yang menakjubkan dan gratis karena mudah di dapat. Jika tidak punya tanamannya sendiri dirumah, bisa meminta ditetangga pasti akan diberi. Sebenarnya masih banyak lagi khasiat yang dapat kita ambil dari daun sirih. Untuk sementara waktu hanya ini yang dapat kami sampaikan, jika ada kesempatan akan kami berikan update mengenai Manfaat Daun Sirih.



Sinopsis “KEHORMATAN DI BALIK KERUDUNG”





Detail :
·         Judul            : Kehormatan di Balik Kerudung
·         Release            : 27 Oktober 2011
·         Sutradara        : Tya Subiyakto Satrio
·         Penulis Naskah : Amalia Putri
·         Penulis Novel   : Ma’mun Affany
·         Produser        : Chand Parwez Servia
·         Produksi         : PT. Kharisma Starvision Plus
Pemain Utama  :

·         Donita  Sebagai Syahdu
·         Andhika Pratama Sebagai Ifan
·         Ussy Sulistiawaty Sebagai Sofia

Pemain Lain :
·         Erlin Salintan  Sebagai Ibu Syahdu
·         HS Abdullah Ali Sebagai Kakek Syahdu
·         Iwa Rasya  Sebagai Nazmi (Mantan Pacar Syahdu)
·         Nadya Almira Sebagai Ratih (Adik Syahdu)
·         Jordi Onsu Sebagai

Sinopsis :

Film ini diangkat dari novel karya Ma’mun Affany berjudul sama. Sutradaranya, Tya Subiakto Satrio. Meski ini film perdana yang disutradarainya, Tya bukan orang baru di dunia film. Ia adalah ilustrator musik sejumlah film religi, seperti Ayat-Ayat Cinta, Sang Pencerah, Doa yang Mengancam, Perempuan Berkalung Sorban.


KISAH cinta berbumbu religi dan poligami, kembali diangkat oleh film Indonesia.


Syahdu adalah wanita yang berhati mulia namun keras hati. Ia tinggal bersama ibunya serta adiknya, Ratih. Meskipun mereka hidup dalam kesederhanaan, Syahdu sangat mencintai keluarganya. Bermula dari niatan Syahdu (Donita) untuk mengunjungi kakeknya di Pekalongan. Saat menunggu kereta, muncul Ifand Abdussalam (Andhika Pratama), yang mengaku sebagai wartawan, duduk di samping Syahdu. Keduanya berkenalan. Setiba di rumah sang kakek (HS Abdullah Ali), Syahdu mendapati bahwa Ifand ternyata tinggal di desa yang sama. Benih-benih cinta muncul di antara mereka. Syahdu yang tidak terlalu mengerti Islam, dibimbing Ifand untuk belajar agama. Keakraban keduanya mengundang resah warga. Di samping mencegah hal-hal yang tak diinginkan, beberapa warga perempuan menentang hubungan mereka karena ada Sofia (Ussy Sulistyawati), gadis yang telah lama memendam cinta pada Ifand.


Demi meredakan gunjingan warga, kakek meminta Syahdu pulang ke rumahnya. Musibah terjadi. Ibu Syahdu (Erlin Salintan) sakit parah dan harus dirawat di rumah sakit. Syahdu tak punya uang Rp 30 juta untuk biaya pengobatan. Nazmi (Iwa Rasya), mantan  pacar Syahdu yang masih mengharapkan Syahdu mau memberikan uang itu dengan syarat Syahdu harus mau jadi istrinya. Terdesak, Syahdu menerima pinangan Nazmi. 

Setelah resmi menjadi suami-istri, dengan polosnya Syahdu mengatakan pada Nazmi bahwa ada pria lain mengisi hatinya. Nazmi langsung mengusir Syahdu. Patah hati setelah Syahdu menikah, Ifand memutuskan menikahi Sofia. Secara perlahan, Ifand belajar mencintai Sofia. Keduanya hidup bahagia. Sementara Syahdu yang telah menjanda, makin terpukul mengetahui Ifand sudah menikah dengan Sofia. Akibatnya, Syahdu sering melamun dan sakit-sakitan. Kondisinya terus memburuk.


Ratih (Nadya Almira), adik Syahdu, diam-diam mengirim surat kepada Ifand untuk menceritakan keadaan kakaknya. Atas saran Sofia, Ifand menjenguk Syahdu. Tak sekadar menjenguk, Sofia pun meminta Ifand untuk menikahi Syahdu. Namun apakah benar pernikahan adalah solusi yang terbaik?



Rabu, 05 Juni 2013

JANGAN SAMPAI TINGGALKAN SHALAT LIMA WAKTU !!!




Tak kenal maka tak sayang. Peribahasa ini nampaknya menjadi sebab utama, kenapa banyak dari kaum muslimin tidak mengerjakan shalat. Tak usah jauh-jauh untuk melaksanakan sholat sunnah, sholat 5 waktu yang wajib saja mereka tidak kerjakan padahal cukup 10 menit waktu yang diperlukan untuk melaksanakan shalat dengan khusyuk. Bukan sesuatu yang mengherankan, banyak kaum muslimin bekerja banting tulang sejak matahari terbit hingga terbenam. Pertanyaannya, kenapa mereka melakukan hal itu? Karena mereka mengetahui bahwa hidup perlu makan, makan perlu uang, dan uang hanya didapat jika bekerja. Karena mereka mengetahui keutamaan bekerja keras, maka mereka pun melakukannya. Oleh karena itu, dalam tulisan yang singkat ini, kami akan mengemukakan pembahasan keutamaan shalat lima waktu dan hukum meninggalkannya. Semoga dengan sedikit goresan tinta ini dapat memotivasi kaum muslimin sekalian untuk selalu memperhatikan rukun Islam yang teramat mulia ini.

Kedudukan Shalat dalam Islam

Shalat memiliki kedudukan yang agung dalam islam. Kita dapat melihat keutamaan shalat tersebut dalam beberapa point berikut ini[1].


1) Shalat adalah kewajiban paling utama setelah dua kalimat syahadat dan merupakan salah satu rukun islam

Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda, “Islam itu dibangun di atas lima perkara, yaitu: bersaksi bahwatiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji ke Baitulloh, dan berpuasa pada bulan Ramadhan.”[2]

2) Shalat merupakan pembeda antara muslim dan kafir

Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda, “Sesungguhnya batasan antara seseorang dengan kekafiran dan kesyirikan adalah shalat. Barangsiapa meninggalkan shalat, maka ia kafir” [3]. Salah seorang tabi’in bernama Abdullah bin Syaqiq rahimahullah berkata, “Dulu para shahabat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah pernah menganggap suatu amal yang apabila ditinggalkan menyebabkan kafir kecuali shalat.”[4]

3) Shalat adalah tiang agama dan agama seseorang tidak tegak kecuali dengan menegakkan shalat

Diriwayatkan dari Mu’adz bin Jabal, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Inti (pokok) segala perkara adalah Islam dan tiangnya (penopangnya) adalah shalat.”[5]

4) Amalan yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah Tabaroka wa Ta’ala  mengatakan,’Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.”  Dalam riwayat lainnya, ”Kemudian zakat akan (diperhitungkan) seperti itu. Kemudian amalan lainnya akan dihisab seperti itu pula.”[6]

5) Shalat merupakan Penjaga Darah dan Harta Seseorang

Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ”Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka mau mengucapkan laa ilaaha illalloh (Tiada sesembahan yang haq kecuali Allah), menegakkan shalat, dan membayar zakat. Apabila mereka telah melakukan semua itu, berarti mereka telah memelihara harta dan jiwanya dariku kecuali ada alasan yang hak menurut Islam (bagiku untuk memerangi mereka) dan kelak perhitungannya terserah kepada Allah Ta’ala.”[7]



Keutamaan Mengerjakan Shalat 5 waktu

Shalat memiliki keutamaan-keutamaan berupa pahala, ampunan dan berbagai keuntungan yang Allah sediakan bagi orang yang menegakkan sholat dan rukun-rukunnnya dan lebih utama lagi apabila sunnah-sunnah sholat 5 waktu dikerjakan, diantara keutamaan-keutamaan tersebut adalah:

1) Mendapatkan cinta dan ridho Allah

Orang yang mengerjakan shalat berarti menjalankan perintah Allah, maka ia pantas mendapatkan cinta dan keridhoan Allah. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Katakanlah (wahai muhammad): “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mencintai dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali Imran: 31)

2) Selamat dari api neraka dan masuk kedalam surga

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan Barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, Maka Sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (QS. Al Ahzab: 71). Syaikh Abu Bakr Jabir Al Jazairi Rahimahullahu ta’alaberkata, “Yang dimaksud dengan kemenangan dalam ayat ini adalah selamat dari api neraka dan masuk kedalam surga”[8]. Dan melaksanakan sholat termasuk mentaati Allah dan Rasul-Nya.

3) Pewaris surga Firdaus dan kekal di dalamnya

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Sungguh beruntung orang-orang yang beriman … dan orang-orang yang memelihara sholatnya mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al Mu’minun: 1-11)

4) Pelaku shalat disifati sebagai seorang muslim yang beriman dan bertaqwa

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.” (QS. Al Baqarah: 2-3)

5) Akan mendapat ampunan dan pahala yang besar dari  Allah

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu’min, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam keta’atannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al Ahzab: 35)

6) Shalat tempat meminta pertolongan kepada Allah sekaligus ciri orang yang khusyuk

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.” (QS. Al Baqarah: 45)

7) Shalat mencegah hamba dari Perbuatan Keji dan Mungkar

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Ankabut: 45)


Hukum Meninggalkan Shalat

Di awal telah dijelaskan bahwa shalat merupakan tiang agama dan merupakan pembeda antara muslim dan kafir. Lalu bagaimanakah hukum meninggalkan shalat itu sendiri, apakah membuat seseorang itu kafir?
Perlu diketahui, para ulama telah sepakat (baca: ijma’) bahwa dosa meninggalkan shalat lima waktu lebih besar dari dosa-dosa besar lainnya. Ibnu Qayyim Al Jauziyah –rahimahullah- mengatakan, ”Kaum muslimin bersepakat bahwa meninggalkan shalat lima waktu dengan sengaja adalah dosa besar yang paling besar dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, berzina, mencuri, dan minum minuman keras. Orang yang meninggalkannya akan mendapat hukuman dan kemurkaan Allah serta mendapatkan kehinaan di dunia dan akhirat.”[9]

Adapun berbagai kasus orang yang meninggalkan shalat, kami dapat rinci sebagai berikut:

Kasus pertama: Meninggalkan shalat dengan mengingkari kewajibannya sebagaimana mungkin perkataan sebagian orang, ‘Sholat oleh, ora sholat oleh.’ [Kalau mau shalat boleh-boleh saja, tidak shalat juga tidak apa-apa]. Jika hal ini dilakukan dalam rangka mengingkari hukum wajibnya shalat, orang semacam ini dihukumi kafir tanpa ada perselisihan di antara para ulama.

Kasus kedua: Meninggalkan shalat dengan menganggap gampang dan tidak pernah melaksanakannya.  Bahkan ketika diajak untuk melaksanakannya, malah enggan. Maka orang semacam ini berlaku hadits-hadits Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam yang menunjukkan kafirnya orang yang meninggalkan shalat. Inilah pendapat Imam Ahmad, Ishaq, mayoritas ulama salaf dari shahabat dan tabi’in. Contoh hadits mengenai masalah ini adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir.”[10]

Kasus ketiga: Tidak rutin dalam melaksanakan shalat yaitu kadang shalat dan kadang tidak. Maka dia masih dihukumi muslim secara zhohir (yang nampak pada dirinya) dan tidak kafir. Inilah pendapat Ishaq bin Rohuwyah yaitu hendaklah bersikap lemah lembut terhadap orang semacam ini hingga dia kembali ke jalan yang benar. Wal ‘ibroh bilkhotimah (Hukuman baginya dilihat dari keadaan akhir hidupnya).[11]

Kasus keempat: Meninggalkan shalat dan tidak mengetahui bahwa meninggalkan shalat membuat orang kafir. Maka hukum bagi orang semacam ini adalah sebagaimana orang jahil (bodoh). Orang ini tidaklah dikafirkan disebabkan adanya kejahilan pada dirinya yang dinilai sebagai faktor penghalang untuk mendapatkan hukuman.

Kasus kelima: Mengerjakan shalat hingga keluar waktunya. Dia selalu rutin dalam melaksanakannya, namun sering mengerjakan di luar waktunya. Maka orang semacam ini tidaklah kafir, namun dia berdosa dan perbuatan ini sangat tercela sebagaimana Allah berfirman (yang artinya), “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” (QS. Al Maa’un [107] : 4-5)[12]


Nasehat Berharga: Jangan Tinggalkan Shalatmu!

Amirul Mukminin, Umar bin Al Khoththob –radhiyallahu ‘anhu- mengatakan, “Sesungguhnya di antara perkara terpenting bagi kalian adalah shalat. Barangsiapa menjaga shalat, berarti dia telah menjaga agama. Barangsiapa yang menyia-nyiakannya, maka untuk amalan lainnya akan lebih disia-siakan lagi. Tidak ada bagian dalam Islam, bagi orang yang meninggalkan shalat.“

Imam Ahmad –rahimahullah- juga mengatakan perkataan yang serupa, “Setiap orang yang meremehkan perkara shalat, berarti telah meremehkan agama. Seseorang memiliki bagian dalam Islam sebanding dengan penjagaannya terhadap shalat lima waktu. Seseorang yang dikatakan semangat dalam Islam adalah orang yang betul-betul memperhatikan shalat lima waktu. Kenalilah dirimu, wahai hamba Allah. Waspadalah! Janganlah engkau menemui Allah, sedangkan engkau tidak memiliki bagian dalam Islam. Kadar Islam dalam hatimu, sesuai dengan kadar shalat dalam hatimu.“[13]

Ibnul Qoyyim mengatakan, “Iman adalah dengan membenarkan (tashdiq). Namun bukan hanya sekedar membenarkan (meyakini) saja, tanpa melaksanakannya (inqiyad). Kalau iman hanyalah membenarkan (tashdiq) saja, tentu iblis, Fir’aun dan kaumnya, kaum sholeh, dan orang Yahudi yang membenarkan bahwa Muhammad adalah utusan Allah (mereka meyakini  hal ini sebagaimana mereka mengenal anak-anak mereka), tentu mereka semua akan disebut orang yang beriman (mu’min-mushoddiq).“[14]

Semoga tulisan sederhana ini dapat memotivasi kita sekalian dan dapat mendorong saudara kita lainnya untuk lebih perhatian terhadap shalat lima waktu. Hanya Allah yang memberi taufik. [15]